Aiihh..romantisnya. Langsung terbayang seorang perempuan berbaju kurung dengan tudungnya sedang berdiri menanti lelaki sang pujaan hati di dermaga pelabuhan. Gambaran ideal sepasang kekasih seperti visualisasi di cerita-cerita roman jadul.
Saya pun merasakan aura romantismenya ketika beberapa waktu lalu berkesempatan lewat pelabuhan di pesisir Sumatera Barat ini. Berbeda memang dengan pelabuhan-pelabuhan lain yang pernah saya sambangi. Indah nian. Langit biru cerah. Terik matahari yang panas memanggang tak menyurutkan niat untuk berhenti sejenak sekadar menikmati desir angin tepi pantai dan mengabadikan Teluk Bayur dari kejauhan. Saya dan suami pun memilih berbelok ke salah satu pantai. Kalau tak salah, Pantai Nirwana, namanya. Dari sini, tampak kapal-kapal dengan beragam bentuk dan ukuran menyusur bahari, datang dan pergi.
Sungguh asyik berdiri di tepi pantai, sekadar membasahi mata kaki, sambil menikmati hilir mudik kapal-kapal yang dilatari langit biru bersih dan laut yang tenang. Saya pun sibuk mengabadikan momen dengan kamera. Hasilnya bolehlah. Boleh dijadikan inspirasi berpuisi dengan bumbu romantisme ala Syamsul Bahri dan Sitti Nurbaya. π
***
>> Semua foto adalah dokumentasi pribadi (AFR)
jadi ingat lagu jadul teluk bayur π
ehem..angkatan jadul ya, mbak? hihihi..
inget lagu lama jadinyaaa..
eh ya, foto yang di tengah2 ada pohon itu baguss
eterus Mbak Annisa, itu kalau lagi musim hujan airnya jadi banyak ga? π
wah..ga tau ya apa di sana airnya pasang juga atau ga..hehe..ke sana pas kemaren itu lagi surut gitu airnya, mbak Nia.. π
*maaapp, baru bales komennya sekarang.. π