Ke Surabaya Pakai Paspor?

Ke Surabaya Pakai Paspor?





Assalamu’alaikum! Heyho! Akhirnya setelah sekian lama hiatus saya balik nulis lagi. Mood-nya baru dapat lagi setelah balik dari perjalanan ke Surabaya kemarin. Rasanya kok sayang bila tidak ditulis sebagai kenang-kenangan. Yup! Kemarin itu saya, suami dan anak kami, Arsya, berkunjung ke Surabaya dalam rangka workshop dan seminar yang diikuti suami di sana. Seperti biasa, Arsya dan bundanya ini selalu ngikut kemanapun sang papa pergi. Haha. Memang diajak loh, ya. Nggak maksa-maksa 😆 So, ini nih ceritanya.

***

Akhirnya, ini pertama kalinya paspor Arsya berfaedah buat dibawa jalan-jalan. Haha. Soalnya kali ini kami memilih rute yang cukup jauh karena mesti muter-muter sedikit sampai ke luar negeri. Wuiihh..hihi.. Kok bisa? Bisalah, karena harga tiket pesawat yang lagi gila-gilaan, terpaksa ke Surabaya harus pakai paspor! Perjalanannya pun mesti rehat dulu 1 malam di bandara Kualanamu, Deli Serdang-Medan. Pokoknya ngalah-ngalahin rute ke luar negeri betulan yang banyak transitnya. 😂

Ehem. Jadi begini. Setelah dipikir-pikir dan dipertimbangkan plus minusnya, saya dan suami akhirnya memilih jadwal penerbangan yang selisih harga tiketnya bisa jauh lebih murah kalau mengambil rute dengan transit di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia.

Perjalanan dimulai dari Padangsidimpuan, domisili kami saat ini. Dari Padangsidimpuan jalan darat sekitar 1,5 jam ke Bandara Ferdinand Lumban Tobing (FL Tobing) Pinang Sori, Tapanuli Tengah.

Sebenarnya ada 2 pilihan bandara yang dekat dengan Padangsidimpuan. Selain Pinang Sori, ada juga Bandara Aek Godang di Padang Lawas Utara. Ke Bandara Aek Godang sebenarnya relatif lebih dekat, hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit dari Padangsidimpuan.

Tapi karena Bandara Aek Godang lebih banyak melayani rute Aek Godang-Medan dengan menggunakan maskapai Wings milik Lion Air yang bagasinya berbayar, daripada Citilink yang tiap penumpang mendapat jatah bagasi 10 kg dengan harga yang tak terlalu berbeda secara signifikan, jadi kami memang lebih sering menggunakan maskapai Citilink dari bandara Pinang Sori.

Sekadar intermezzo, baru saja saya dapat kabar terbaru dari seorang teman kalau bandara Aek Godang sekarang ternyata sudah melayani rute Aek Godang-Medan dengan maskapai Citilink. Hanya saja jadwal penerbangannya cuma 2 kali seminggu (Rabu dan Minggu). Berbeda dengan jadwal penerbangan Citilink di Pinang Sori yang lebih banyak (3 kali seminggu: Rabu, Kamis, Jumat). Bolehlah kapan-kapan mencoba Citilink dari Aek Godang ini kalau harinya cocok.

Asyiknya menumpang Citilink ATR 700-62 ini -selain dapat snack– juga masih dapat voucher tiketdotcom sebesar Rp 150.000/orang. Voucher-nya diberikan saat di pesawat. Jadi terasa lebih banyak plusnya.

Rute yang melayani penerbangan Pinang Sori-Medan hanya ada sekali sehari. Biasanya pada jam 11 WIB. Jadi memang, bila akan melakukan perjalanan lanjutan dari Medan ke manapun, harus diperhitungkan soal waktunya ini. Karena kami akan ke Surabaya dan memilih Malaysia Airlines yang jadwal penerbangannya pagi hari dari Medan, otomatis kami harus menginap 1 malam di Medan untuk terbang pada hari berikutnya. Jadilah, perjalanan ke Surabaya memakan waktu persiapan dan penerbangan 2 hari untuk bisa sampai ke sana. Udah kayak kemana aja, ya. Haha.

Kemarin itu beli tiketnya sama saudara yang punya biro travel Duta Wisata Tour & Travel di Bandung. Saudara yang saya panggil Nanguda itu mencari tiket Medan-Surabaya dengan harga kompetitif via KLIA. Dapat! Selisihnya pun lumayan jauh. Bahkan bila sudah dihitung dengan tambahan ongkos pesawat dari bandara FL Tobing ke Kualanamu plus biaya menginap di hotel bandara untuk 2 malam, saat pergi dan pulang. Sudah kebayang kan mahalnya kalau mengambil tiket langsung Medan-Surabaya? 😅

Sebenarnya cara seperti ini bukanlah hal yang baru. Sebelumnya banyak juga diberitakan kalau penumpang khususnya dari Aceh dan Medan menggunakan cara ini juga untuk mencapai Jawa atau daerah lain di sekitar Indonesia Timur di tengah-tengah mahalnya harga tiket pesawat.

Lebih capek sedikit memang, tapi masih lebih baik daripada pening memikirkan saldo rekening yang drop beberapa digit gara-gara membayar tiket langsung ke tempat tujuan. Haha. Malah asyik. Bisa window shopping atau jajan sejenak di KLIA membeli oleh-oleh. Atau sekadar melepas hajat di tandasnya. 😆

Untuk itu perlu juga menyiapkan ringgit atau kartu yang bisa digunakan untuk bertransaksi di sana. Apalagi kalau bawa anak-anak yang lagi doyan-doyannya jajan mainan seperti Arsya. Waduh, rasanya bundanya ini  sampai pengen bikin petisi supaya toko mainan hits yang ada di bandara itu pindah tempat atau tidak usah ada di bandara karena seringkali bikin hubungan ortu-anak jadi tegang.

Kadang papa bundanya sukses mengalihkan perhatiannya ke hal lain. Tapi rasanya makin anaknya besar kok makin keukeuh, ya 🙄 Ujung-ujungnya seringkali berakhir “yasudahlah”, demi menjaga mood anak agar tetap happy selama naik turun pesawat. Kalau rewel, risiko ketinggalan pesawat atau malah ngambek bin rewel selama di pesawat lebih bikin pusing pastinya.

Karena hal-hal begitu sempat terpikir bakal ribet bawa Arsya tanpa ada pengasuh atau anggota keluarga lain. Tapi akhirnya Bismillah saja. Jujur, persiapan sebelum berangkat ke sana itu lebih banyak adalah doa. Doa agar dimudahkan dan dilancarkan segalanya oleh Allah Sang Mahakuasa. Karena kalau bawa anak balita biasanya ada saja kejadian tak terduga.

Yang anaknya tiba-tiba rewel karena bosan, pup saat akan boarding, maunya jalan ke sana kemari, macam-macam. Mana nantinya bakal transit pula dan akan naik turun pesawat sampai 3 kali untuk sampai ke tujuan. Kebayang Arsya bakal capek tapi harus dibuat happy supaya tetap kooperatif.

Alhamdulillah, doa papa bundanya tampaknya terkabul. Semua dapat berjalan sesuai rencana tanpa drama-drama yang tak perlu. Paling dramanya adalah Arsya yang jadi malas makan dan cukup membuat khawatir. Tapi sejauh anaknya masih mau minum dan ngemil, rasa khawatir agak berkurang. Cukup berdoa saja agar senantiasa diberi kesehatan. Aamiin..

***

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: